Indah bukan masa-masa kita diwaktu kecil ? masa masa dimana kita sangat Bahagia… tidak seperti sekarang yang mungkin terbebani cicilan dan lainnya. Sewaktu kecil kita mempunyai sebuah mainan yang sangat kita cintai, apabila mainan tersebut hilang,rusak, kita sangat sedih sekali bukan ? atau Ketika kita saling berebut mainan dengan Kakak dan Adik kita yang mungkin membuat kita jengkel.
Apa
yang dibenak kalian pikirkan ketika mendengar istilah New Normal yang hangat
saat ini? Mungkin disaat pandemi seperti ini kita akan menjawab “oh new normal
itu ya kita harus pakai masker, rajin mencuci tangan, social distancing dll”.
Tetapi
dalam kali ini ane ingin bercerita tentang new normal dalam perspektif lain. Ide
penulisan ini berawal ketika kebiasaan ane sebelum tidur yaitu memikirkan
sesuatu, ya kalau yang lain bilang best momen untuk mikir saat BAB, justru menurut
ane best moment untuk berfikir ya sebelum tidur.
munurut
hemat gw definisi new normal yaitu suatu perubahan kebiasaan dari yang
sebelumnya. Sebelum ane tidur, ane berfikir “apanya ya yang baru dari kebiasaan
gw? Apa jadinya kita masukkan konsep new normal (kebiasaan baru yang positif)
ini dalam kehidupan kita?” diwaktu yang semakin singkat ini, ditambah posisi gw
yang sebentar lagi menginjak umur 22, resolusi/perubahan dalam diri gw, apanya
yang berubah yak? Apakah hafalan Quranku bertambah ? atau amalan sunnah ku
bertambah ? fulus gw bertambah ? ahh, jandd pikir singkatku.
gw
paham merubah sebuah “habbit/kebiasaan” bukanlah perkara mudah, gw pernah
mendengar statement psikologi menyatakan bahwasanya seseorang itu untuk merubah
habbit/kebiasaanya, dia harus terbiasa melakukan hal kebiasaannya yang baru,
secara kontinyu selama 60 hari. it hurt’s
but it must. gw bertekad sedikit demi sedikit merubah kebiasaan kecil gw,
seperti membersihkan dan merapikan kos-kosan gw yg notabene lebih sering
berantakan, dan gw bertekad untuk membersihkan dan merapikan meja kantor gw
setelah bekerja, and yg perlu digaris bawahi, gw bertekad untuk tepat waktu
dalam hal berangkat dan pulang kantor. terlihat sepele sih, tapi semoga gw lulus
dalam tes psikologi ini.
Itu
dalam hal kecil mengenai disiplin, kebersihan, dan kerapian, dalam hal ibadah,
gw juga bertekad sedikit demi sedikit memperbaiki amalan ibadah gw, gw nggak
mau semakin besar sampe umur puluhan tahun tapi gak tau cara wudhu yang benar, gak
bisa shalat yang benar, sampe umur 30 taunan gak bisa baca quran. perlahan
lahan gw perbaiki sedikit demi sedikit.
Bukan
untuk hal apa-apa sih gw nulis ini, tapi sebagai pengingat diri gw sendiri
dimasa yang akan datang apabila gw membaca tulisan ini lagi, bahwasanya dulu gw
pernah bertekad sedimikian rupa utk memperbaiki diri gw. Jujur gw ngga mau jadi
cowok yang nggak jelas arah tujuannya, baik dunia dan akhiratnya. Jadi cowok-cowok
simp yang cuman bisa komen di kolom komentar cewek “hai cantik, kenalan dong”,
cowok cowok loser yang di otaknya cuman selangkangan doang. Semoga gw bisa
merealisasikan “New Normal” dalam kehidupan gw pribadi dan Istiqomah diatasnya.
Aamiin
Siang hari yang Cerah di Purbalingga
20 Juli 2020
-Nauval-