Indah bukan masa-masa kita diwaktu kecil ? masa masa dimana kita sangat Bahagia… tidak seperti sekarang yang mungkin terbebani cicilan dan lainnya. Sewaktu kecil kita mempunyai sebuah mainan yang sangat kita cintai, apabila mainan tersebut hilang,rusak, kita sangat sedih sekali bukan ? atau Ketika kita saling berebut mainan dengan Kakak dan Adik kita yang mungkin membuat kita jengkel.
Para
Ashabul Hadits seluruhmya meyakini bahwa Al-Quran adalah Ucapan Allah,
Kitabnya, Pembicaraannya, Wahyunya, dan apa yang diturunkannya. Dan itu bukan
Makhluk, Barangsiapa yang mengatakan Al-Quran adalah Makhluk dan meyakininya maka
dia Kafir menurut para Ahsabul Hadits. Dan Al quran adalah ucapan dan Wahyu
yang diturunkan Allah kepada Jibril lalu diturunkan Jibril kepada Rasul
shallallahu’alahiwassalam diturunkan dengan Bahasa Arab untuk orang orang yang
ingin memahami,Sebagai kabar Gembira dan Peringatan.
Al-Quran
Kalamullah juga diingkari soleh semua dan sebagian dari kalangan mereka, Mu’tazilah
,Jahmiyah, dan Khawarij. Mengapa demikian ? karena mereka memiliki prinsip
dasar yang sesat, yang Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah katakan “Sumber Kebid’ahan”
yaitu mereka berdalil tentang makhluk makhluk terdiri Jasad/Benda dan Sifat. Yang
menyebabkan mereka menolak semua / Sebagian dari Nama dan Sifat Allah.
Ahlussunnah
meyakini Ucapan Allah termasuk sifat Allah. Sebagaimana Nabi berlindung kepada
Allah dengan doa a’udzubikallimatillahi tamma, yang artinya “aku
berlindung dengan kalimat-kalimat Allah”, itu artinya Tidak mungkin Nabi
mengajarkan kita Kesyirikan karna apabila Kalimat Allah itu Makhluk berarti Doa
tersebut berlindung kepada Makhluk Tidak mungkin Nabi mengajarkan
Meminta kepada selain Allah.
Kalamullah
tidak sama dengan ucapan-ucapan Makhluknya, Makhluk yang lemah dan sangat
Terbatas.
قُلْ
لَوْ كَانَ الْبَحْرُ مِدَادًا لِكَلِمَاتِ رَبِّي لَنَفِدَ الْبَحْرُ قَبْلَ أَنْ
تَنْفَدَ كَلِمَاتُ رَبِّي وَلَوْ جِئْنَا بِمِثْلِهِ مَدَدًا
Katakanlah
(wahai Muhammad), “Sekiranya lautan menjadi tinta untuk (menulis)
kalimat-kalimat Rabbku, sungguh habislah lautan itu sebelum kalimat-kalimat
Rabbku habis (ditulis), meskipun Kami datangkan tambahan sebanyak itu (pula).
[al-Kahfi/18:109]
Al
mu’tazilah, Jahmiyah , dan khawarij Menolak bahwasanya Al Quran Kalamullah,
Dan
sebelumnya seperti Injil,Taurat,Zabur , semuanya ialah Kalamullah bukan
makhluk.
Dan
sesungguhnya Kalamullah merupakan perkara yang Wajib di Imani apabila tidak
mengimaninya maka dia Kafir. Dalil nya ialah Seperti
yang Allah terangkan dalam Surah Al-Muddatsir bahwa Musyrikin Quraisy
mengatakan Al-Quran Makhluk / perkataan Manusia
اِنْ هٰذَآ اِلَّا قَوْلُ الْبَشَرِۗ
in hāżā illā qaulul-basyar
“Ini hanyalah perkataan manusia.”
(QS. Al Muddasir:74 ayat 25)
-
Al Quran dinamakan
Kalamullah, Kitabullah, Wahyu Allah, dan dinamakan dengan Nama yang lain, yang
dengan Nama itu yang Menjelaskan apa itu Al Quran.
-
Diantara Dalil Al-Quran
adalah Kalamullah :
Firman Allah subhanahuwata’ala :
وَإِنْ
أَحَدٌ مِنَ الْمُشْرِكِينَ اسْتَجَارَكَ فَأَجِرْهُ حَتَّى يَسْمَعَ كَلَامَ اللَّهِ
ثُمَّ أَبْلِغْهُ مَأْمَنَهُ ذَلِكَ بِأَنَّهُمْ قَوْمٌ لَا يَعْلَمُونَ
“Dan
jika seorang di antara orang-orang musyrikin itu meminta perlindungan kepadamu,
maka lindungilah ia supaya ia sempat mendengar firman Allah, kemudian
antarkanlah ia ke tempat yang aman baginya. Demikian itu disebabkan mereka kaum
yang tidak mengetahui”. (QS. At Taubah: 6)
Sebagaimana yang disebutkan dalam
hadits:
كَانَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
يَعْرِضُ نَفْسَهُ عَلَى النَّاسِ فِي الْمَوْقِفِ فَقَالَ: أَلاَ رَجُلٌ يَحْمِلُنِي
إِلَى قَوْمِهِ فَإِنَّ قُرَيْشًا قَدْ مَنَعُوْنِي أَنْ أُبَلِّغَ كَلاَمَ رَبِّي.
“Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa sallam menawarkan dirinya kepada manusia pada waktu
ibadah haji, beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: ‘Siapa di antara
kalian yang sudi membawaku kepada kaumnya? Sesungguhnya kaum Quraisy
menghalangiku untuk menyampaikan kalam Rabb-ku.”
HR.
Abu Dawud (no. 4734), at-Tirmidzi (no. 2925), Ibnu Majah (no. 201), al-Bukhari
dalam Khalqu Af’aalil ‘Ibaad (hal. 41), ad-Darimi dalam ar-Radd ‘alal Jahmiyyah
(no. 285), Ahmad (III/390), al-Hakim (II/612-613), dari Sahabat Jabir bin
‘Abdillah Radhiyallahu anhu. Hadits ini dishahihkan oleh at-Tirmidzi dan
al-Hakim dan disetujui oleh Imam adz-Dzahaby.
-
Al-Quran dibaca oleh Qori
Al-Quran, maka itu tetap Kalamullah bukan makhluk. Atau dihafalkan oleh orang
yang menghafalnya bagaimanapun dibaca maka tetap itu Ucapan Allah, dimanapun
Ditulis maka itu tetap Ucapan Allah.
-
Lafdziyah sama dengan
Jahmiyah bahkan lebih jahat dari Jahmiyyah karna Lafdziyah samar atau Syubhat,
-
Ucapan mereka Ahlul Bid’ah
yang mengatakan Al-Quran adalah Makhluk adalah ucapan yang Bathil, tidak
berlandaskan Kitabullah, tidak berlandaskan kepada Sunnah, tidak berlandaskan
kepada Akal, tidak berlandaskan kepada pemahaman yang benar, tidak berlandaskan
apapun, kecuali HAWA NAFSU dan FILSAFAT YANG BATHIL.
Demikian
yang dapat penulis Share.
Semoga Allah membalas kebaikan kepada para
Asatidz yang sudah memberikan faidah-faidah luarbiasa.
Apabila
ada kekurangan dari tulisan penulis, semata-mata itu kesalahan penulis.
Allah
azza Wa jalla terbebas dari kesalahan tersebut,
Semoga
bermanfaat buat kami dan sebagai tambahan Amal, dan Pembaca sebagai tambahan
Ilmu dan Amal.
Semoga
Penulis diberikan ke Istiqomahan dalam membuat Faidah-faidah dari Kajian
Wabillahi
taufiq
Dimalam
nan Indah , 13 Ramadhan 1441 H / 05 Mei 2020
Penulis
: Muhamad Nauval Wicaksono