Indah bukan masa-masa kita diwaktu kecil ? masa masa dimana kita sangat Bahagia… tidak seperti sekarang yang mungkin terbebani cicilan dan lainnya. Sewaktu kecil kita mempunyai sebuah mainan yang sangat kita cintai, apabila mainan tersebut hilang,rusak, kita sangat sedih sekali bukan ? atau Ketika kita saling berebut mainan dengan Kakak dan Adik kita yang mungkin membuat kita jengkel.
Kyai adalah
sebutan bagi Alim Ulama, Cerdik, Pandai dalam Agama Islam. Bukan Kyai Slamet,
alias Kyai Kebo, Kyai juga bukan Dukun.
Persamaan :
·
Persamaanya keduanya
sama-sama menjaga Kesehatan Manusia, sama-sama mengobati penyakit di Manusia.
Dokter menjaga Kesehatan Jasmani dan Penyakit Fisik sedangkan Kyai menjaga kesehatan
rohani dan penyakit rohani.
Pebedaan
masyakarat dalam Menilai Kyai dan Dokter :
1. Banyak
masyarakat cenderung Selektif dalam memilih Dokter tapi dalam mencari Kyai Tidak.
Alias senemu ne. Kurang peduli apakah seorang Kyai tersebut Ahli dalam Agama
atau tidak. Bukan Ulama tapi mengaku seorang Ulama.
“إِنَّ اللَّهَ لَا يَقْبِضُ الْعِلْمَ انْتِزَاعًا
يَنْتَزِعُهُ مِنْ الْعِبَادِ، وَلَكِنْ يَقْبِضُ الْعِلْمَ بِقَبْضِ الْعُلَمَاءِ،
حَتَّى إِذَا لَمْ يُبْقِ عَالِمًا؛ اتَّخَذَ النَّاسُ رُءُوسًا جُهَّالًا، فَسُئِلُوا
فَأَفْتَوْا بِغَيْرِ عِلْمٍ فَضَلُّوا وَأَضَلُّوا”
“Sesungguhnya Allah tidak melenyapkan ilmu
(dari muka bumi) dengan cara mencabut ilmu tersebut dari para hamba-Nya, namun
Allah akan melenyapkan ilmu (dari muka bumi) dengan meninggalnya para ulama.
Hingga jika tidak tersisa seorang ulamapun, para manusia menjadikan orang-orang
yang bodoh sebagai panutan, mereka menjadi rujukan lalu berfatwa tanpa ilmu,
sehingga sesat dan menyesatkan”.
( HR. Bukhari dan Muslim )
Para
pengikut Kyai palsu tersebut mengadu kepada Allah, sesat karena panutan.
Oleh
karena itu Ketika kita akan mengaji , Ketika kita akan bertanya dalam masalah
agama, Ketika kita ingin mengetahui tuntunan dalam ibadah kita Tidak Boleh Sembarangan.
Muhammad bin Sirin mengatakan
"إِنَّ هَذَا الْعِلْمَ دِينٌ فَانْظُرُوا
عَمَّنْ تَأْخُذُونَ دِينَكُمْ
"Ilmu ini adalah agama, maka
hendaklah kalian melihat (kepada siapa) kalian mengambil agama".
2. Manakala
kita menderita penyakit Rohani sering kita tidak menyadarinya, berbeda Ketika kita
menderita penyakit Fisik maka kita akan segera mencari Jalan untuk kesembuhan
kita. Sedangkan orang-orang masuk neraka dikarenakan penyakit hati, yaitu penyakit
Sombong.
Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda,
لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ مَنْ كَانَ فِي قَلْبِهِ
مِثْقَالُ ذَرَّةٍ مِنْ كِبْرٍ
Tidak akan masuk surga orang yang dalam
hatinya ada kesombongan sebesar biji debu. (HR. Muslim)
Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam
bersabda,
“Di hari kiamat kelak akan
didatangkan calon penghuni neraka yang dahulunya ketika di dunia hidup paling
senang. Lalu dicelupkan ke dalam neraka sekali, kemudian ditanya, “Wahai anak
Adam, pernahkah engkau merasakan keindahan dan kenikmatan duniawi?”. “Tidak
demi Allah, wahai Rabbi” jawabnya.
Lalu didatangkan calon penghuni surga
yang dahulu di dunia hidupnya paling sengsara. Kemudian dicelupkan ke dalam
surga sekali, dan ditanya, “Wahai anak
Adam, pernahkah engkau merasakan kemiskinan dan mengalami kesengsaraan?”. “Tidak
demi Allah wahai Rabbi, aku tidak pernah merasakan kemiskinan ataupun mengalami
kesengsaraan”. HR. Muslim dari Anas bin Malik radhiyallahu’anhu.
Ya
begitulah, itu baru 1 kali celupan, lalu seperti apa dengan kekekalannya ?
Allahu Akbar
3. Pengobatan
dapat dilakukan Medis dan Ruqyah. Ruqyah yaitu pengobatan menggunakan Ayat-ayat
Al-Quran dan termasuk dalam Syariat, Dalilnya adalah QS. Al Isra ayat 82
وَنُنَزِّلُ مِنَ ٱلْقُرْءَانِ مَا هُوَ شِفَآءٌ
Dan Kami turunkan dari Al Quran suatu yang
menjadi penawar
Al
Quran bisa untuk pengobatan dengan dibacakan, bukan di tempel, atau dimasukkan
ke saku.
4. Ketika
kita berobat dengan pengobatan yang Mahal maka kita akan optimis/yakin Sembuh
berbeda dengan Ketika kita diobatin dengan Ruqyah. Padahal obat-obat medis
merupakan penelitian /eksperimen yang belum tentu kebenarannya. Sedangkan Al-Quran
merupakan Wahyu yang pasti dijamin Kebenarannya.
5. Semua
orang Beriman dan bisa Membaca Al-Quran dapat melakukan Ruqyah, tidak perlu
atau tidak mesti seorang Kyai / Ustadz.
6. Ruqyah
bukan hanya untuk Kesurupan atau Sihir. Ruqyah bisa untuk penyakit-penyakit
Fisik seperti mumet, keracunan, dll.
7. Bacaan
Ruqyah Surah Al ikhlas, Al falaq, An-nas
Semoga yang
sedikit ini Bermanfaat
13 Ramadhan 1441 H
/ 06 Mei 2020
Nauval